Elemen visual konteks persentasi
Presentasi visual selalu memaksimalkan tiga elemen penting dalam
presentasi. Maksimalisasi ketiga elemen tersebut akan mampu menghipnotis
audiens. Sehingga presentasi yang dilakukan dapat memberikan pengaruh
positif pada kehidupan pendengarnya. Ketiga elemen itu adalah, isi,
optimasi, dan delivery. Berikut ini pembahasannya.
Pertama, Isi Presentasi. Mark
Twain benar ketika mengatakan bahwa ‘Jika Anda mengatakn kebenaran, Anda
tak perlu mengingat apapun. Presentasi yang baik berisi nilai kebenaran
didalamnya. Kebeneran itulah yang membuat presentasi menyentuh hati dan
akhirnya menggerakkan audiens untuk melakukan kebaikan dalam hidup
mereka.
Maka, prinsip isi presentasi yang paling utama adalah ‘kebenaran isi’.
Tentu kebenaran sifatnya relatif, namun ada satu cara yang ampuh untuk
mengukur kebenaran yaitu gunakan hati kecil. Tanya pada hati, apakah
yang akan saya sampaikan sebuah kebenaran? Apakah dapat memberi
semangat? Atau malah membuat gaduh dan melukai orang lain? Hati biasanya
memiliki ukuran yang selalu menuntun pada kebaikan. Tentu saja hati
yang dimaksud adalah hati yang bersih.
Selain dengan menggunakan hati, tentu kebenaran dapat ditelusuri dengan
beragam cara, misalnya dari sumber yang jelas dan terpercaya. Sumber itu
bisa berupa data, tulisan artikel, penelitian, buku, dan sebagainya.
Dengan demikian, presentasi kita dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu
akan menambah kepercayaan audiens kepada seorang presenter.
Bila sudah memastikan bahwa isi presentasi adalah kebenaran, maka pastikan isi presentasi Anda logis, sederhana, dan jelas.
Kedua, Optimasi atau Desain Slide
Presentasi. Tugas seorang presenter sederhana, kata Dan Roam, ‘membantu
orang melihat apa yang kita lihat. Kedengerannya sederhana, tapi dalam
prakteknya tentu tak semudah itu. Maka wajar sering ditemui orang
bertengkar hanya karena selisih paham. Artinya, mereka ‘gagal’
menunjukkan apa yang mereka lihat pada lawan bicaranya.
Penggunaan software presentasi, semisal powerpoint dapat membantu
presenter untuk menjelaskan apa maksud isi presentasinya. Tentu dengan
mendesain sedemikian rupa, sehingga tampilan slide presenasinya lebih
visual dan benar-benar dapat membantu audiens menerima informasi. Bukan
sebaliknya.
Dalam optimasi atau desain slide, seorang presenter bisa memaksimalkan
berbagai hal didalamnya, misalnya penggunaan gambar, pemilahan jenis
huruf, menyematan warna yang harmoni, dan sebagainya. Elemen-elemen
tersebut mampu membuat penyampaian isi presentasi semakin visual. Tentu
dengan catatan, slide yang dioptimasi tetap menampilkan prinsip
sederhana namun tetap maksimal dalam pemanfaatannya.
Ketiga, Delivery. Setelah
menyiapkan isi presentasi dan juga menuangkannya dalam slide yang sudah
dioptimasi. Maka selanjutnya adalah berlatih menyampaikannya. Elemen
ketiga ini adalah kemampuan presenter untuk mengkomunikasikan apa yang
sudah disusun sebelumnya.
Seorang presenter ‘diharamkan’ untuk membaca apa yang ditampilkan dalam
slide. Ingat, Anda adalah aritsnya. Jadi semua perhatian audiens
hendaknya tertuju pada Anda sebagai presenter. Maka, penting mengerti
bagaimana memikat hati audiens agar perhatian mereka terus fokus kepada
presenter. Pastikan Anda selalu menjaga kontak mata dengan audiens. Ini
akan melahirkan suatu energi yang membuat presenter selalu terhubung
dengan audiensnya.
Perhatikan gestur, tunjukkan bahwa Anda bersemangat dan tulus berbagi
pengalaman dengan audiens. Usahakan untuk bergerak, berpindah dari satu
sisi ke sisi lain audiens. Sehingga seluruh audiens merasa diperhatikan
oleh Anda. Dan masih banyak lagi teknik delivery yang akan membuat
presentasi Anda selalu dikenang oleh audiens
Komentar
Posting Komentar