Metode pidato

Latar Belakang
Salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dalam penataran, peringatan, seminar, dan perayaan dari dahulu sampai sekarang adalah pidato. Seorang peminpin, seorang ahli, seorang guru, dan seorang mahasiswa hendaknya berusaha memiliki keterampilan berbicara umumnya dan memiliki kemampuan berpidato di hadapan khalayak khususnya karena bagaimana pun pada suatu saat kita akan dituntut untuk berpidato. Pidato merupakan suatu hal yang sangat penting baik waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau dari gagasan pembicara kepada khalayak ramai. Seorang yang berpidato baik akan mampu menyakinkan pendengarnya untuk menerima dan mematuhi pikiran, informasi, gagasan, atau pesan yang disampaikan. Agar dapat berpidato dengan baik, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sperti di bawah ini.
Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa pembicara mampu menyakinkan orang lain.
Memiliki pengetahuan yang luas sehingga pembicara dapat menguasai materi dengan baik.
Memiliki pembendaharaan kata yang cukup sehingga pembicara mampu mengungkapkan pidato dengan lancar dan menyakinkan; dan
Melakukan latihan yang intensif.

1.2       Perumusan Masalah
Apa pengertian pidato?
Apa tujuan pidato?
Apa saja bentuk pidato?
Apa saja metode pidato?

1.3       Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
Untuk mengetahui pengertian pidato.
Untuk Mengetahui tujuan pidato.
Untuk Mengetahui bentuk pidato.
Untuk Mengetahui metode pidato.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pidato
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi wajah, gesture, kontak pandang,dll.). Dengan demikian berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.
Pidato ialah kegiatan berbahasa lisan. (Cermat Berbahasa Indonesia, hal 228: 2009). Pidato adalah berucap didepan umum untuk tujuan tertentu. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, hal 455 : 2005). Jadi, Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal yang ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan. Pidato adalah semacam cara penyampaian gagasan, ide-ide, tujuan, pikiran serta informasi dari pihak pembicara kepada banyak orang (audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi orang lain. Berpidato sangat erat hubungannya dengan retorika (rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif.

2.2 Tujuan Pidato
Adapun tujuan pidato secara umum adalah :
Informatif, yaitu bertujuan untuk memberikan laporan, informasi, pengetahuan atau sesuatu yang menarik untuk orang lain / pendengar.
Persuasif dan instruktif, bertujuan untuk mempengaruhi, mendorong, meyakinkan dan mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu hal dengan suka rela.
Edukatif, yaitu berupaya untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan.
 Entertain, bertujuan memberikan penyegaran kepada pendengar dan membuat pendengar itu senang dan puas dengan pidato yang disampaikan.


 Bentuk Pidato
Ada beberapa macam bentuk pidato yang diklasifikasikan berdasarkan sifat dari isi pidato diantaranya adalah :
Pidato Pembukaan
Pidato pembukaan adalah pidato singkat yang disajikan oleh seorang pembaca acara atau mc suatu kegiatan sebelum acaranya dimulai.
Pidato Pengarahan
Pidato pengarahan merupakan pidato yang bertujuan untuk mengarahkan pendengar pada suatu pertemuan.
Pidato Sambutan
Pidato sambutan adalah pidato yang disampaikan di dalam suatu acara atau kegiatan tertentu. Pidato ini biasanya diisi oleh beberapa orang yang bergantian dan dengan waktu yang terbatas.
Pidato Peresmian
Pidato peresmian adalah jenis pidato yang dilakukan untuk meresmikan sesuatu.
Pidato Laporan
Pidato laporan adalah pidato bertujuan untuk melaporkan hasil suatu tugas atau kegiatan.
Pidato Pertanggungjawaban
Pidato ini adalah pidato yang berisi laporan pertanggungjawaban suatu kegiatan atau pekerjaan.http://kakakpintar.com/definisi-macam-macam-pidato-dalam-bahasa-indonesia/
Berdasarkan tujuannya, bentuk pidato dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
Pidato Informasi
Pidato Informasi adalah pidato yang dilakukan dengan tujuan menginformasikan, memberitahukan, atau menjelaskan sesuatu. Suasana yang serius dan tertib benar-benar dibutuhkan pada jenis pidato ini, perhatian akan dipusatkan pada pesan yang akan disampaikan. Dalam hal ini, orang yang berpidato haruslah orang yang dapat berbicara dengan jelas, sistematis, dan tepat isi agar informasi yang disampaikan benar-benar terjaga keakuratannya. Dengan demikian, pendengar akan berusaha menangkap informasi dengan sungguh-sunguh.
Pidato Persuasi
Pidato Persuasi adalah pidato yang bertujuan menyakinkan pendengar tentang sesuatu. Pada jenis pidato ini, orang yang berpidato benar-benar dituntut memiliki keterampilan berbicara yang baik, karena bertugas untuk mengubah sikap pendengarnya dari tidak setuju menjadi setuju, dan tidak mau membantu menjadi mau membantu, dari tidak percaya menjadi percaya. Dalam pidato ini, si pembicara atau orang yang berpidato harus melandaskan isi pembicaraannya pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pidato Aksi
Pidato Aksi adalah pidato yang bertujuan untuk menggerakkan. Pidato aksi memiliki persamaan dengan pidato persuasi. Perbedaannya pada pidato persuasi hasil yang diharapkan ditujukan pada kepentingan pribadi atau lembaga, sedangkan pidato aksi bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Pada pidato jenis ini, orang yang berpidato haruslah orang yang berwibawa, tokoh idola, atau panutan masyarakat yang memiliki keterampilan berbicara dan pandai membangkitkan semangat.

 Metode Pidato
Menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan ada empat macam pidato, antara lain:
Metode Impromptu (serta merta)
 Yaitu membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga dan banyak menggunakan teknik serta merta. Metode impromptu yaitu metode penyajian berdasarkan kebutuhan sementara. Berhasil tidaknya pidato ini ditentukan oleh kebiasaan dan kemahirannya dalam berpidato. Orang yang sudah terbiasa dan mahir dalam berpidato tidak akan mengalami kesulitan. Sebaliknya, orang yang tidak/belum terbiasa dan belum mahir, dia akan mengalami kesulitan.
Adapun keuntungan dan kerugian dalam mengunakan metode impromptu pada saat pidato yaitu :
a.       Keuntungan :
1)      Lebih mengungkapkan perasaan pembicara
2)      Gagasan datang secara spontan
3)      Memungkinkan Anda terus berpikir
b.      Kerugian :
1)      Menimbulkan kesimpulan yang mentah
2)      Mengakibatkan penyampaian tidak lancar
3)      Gagasan yang disampaikan tidak sesuai dengan topik
4)      Demam panggung
Metode   Ekstemporan
Yaitu metode berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara lengkap. Metode pidato ini didasarkan pada konsep naskah tanpa harus menghapal kata-kata atau kalimat-kalimat pidato. Pada metode ini, pembicara membuat catatan-catatan penting tentang materi yang akan diutarakan dalam pidato. Pembicara bebas berbicara dan bebas memilih kata-kata. Catatan-catatan tersebut hanya digunakan untuk mengingat urutan-urutan materi atau ide-ide yang dikemukakan dalam pidatonya.
a.       Keuntungan menggunakan metode ekstemporan :
1)      komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik
2)      pesan dapat fleksibel
b.      Kerugian menggunakan metode ekstemporan :
1)      kemungkinan menyimpang dari garis besar
2)      kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata

Metode Menghapal
Yaitu metode pidato dengan menghapal naskah atau teks pidato. Sebelum melakukan pidato, pembicara terlebih dahulu menyusun teks atau naskah pidato kemudian menghapalnya. Pidato semacam ini mempunyai kelemahan yakni bila ada satu atau dua kata yang terlewati atau lupa, hapalan lainnya akan berantakan. Meskipun hapalan itu berhasil dengan baik dan tidak ada kata yang terlewati atau lupa, pidato tersebut tetap mempunyai kelemahan, yakni akan terasa monoton dan menjemukan sebab pembicara akan cenderung cepat-cepat dengan mengeluarkan kata-kata tanpa menghayati maknanya.
Metode Naskah
Yaitu metode pidato dengan menggunakan naskah atau tulisan. Dalam berpidato, pembicara membaca naskah.
a.  kelemahan metode naskah
1)      Orang yang berpidato lebih tampak terpaku pada naskah sehingga tidak ada reaksi antara orang yang berpidato dengan para pendengarnya
2)      Orang yang berpidato sering mengabaikan lafal, intonasi, jeda, tempo, dinamika, ekspresi, gerak-gerik yang mendukung penyampaian pidato sehingga pidato terasa monoton
3)      Pembicara cenderung menciptakan tirai antara dia dan pendengarnya,mata tak bebas menatap pendengarnya,dan cenderung sulit untuk memberi tekanan yang tepat terhadap kalimat tertentu yang penting. Kelemahan ini bisa diperkecil dengan latihan latihan yang teratur.
b.  kelebihan metode naskah
1)       Kefasihan dalam berbicara dapat dicapai.
2)      Pernyataan yang disampaikan dapat dihemat.
3)       Kata-kata yang digunakan dapat dipilih dengan sebaik-baiknya.















BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi wajah, gesture, kontak pandang,dll.). Dengan demikian berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.
Tujuan pidato secara umum adalah informative, persuasive, edukatif dan entertain. Bentuk-bentuk pidato berdasarkan isinya ada 6 yaitu pidato pembukaan, pidato pengarahan, pidato sambutan, pidato peresmian, pidato laporan dan pidato pertanggung jawaban sedangkan berdasarkan tujuan nya pidato ada 3 bentuk yaitu pidato informasi, pidato persuasi dan pidato aksi. Metode-metode dalam berpidato ada 4 jenis yakni metode impromptu, metode ekstemporan, metode menghapal, dan metode naskah dari ketiga metode itu ketiga nya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.



3.2       Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai Ragam Dialog yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kelemahan dan kekurangan. Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atas referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca.

Komentar

Postingan Populer